Lanjut..
Perjuangan keempat, dalam perjuangan kali ini, saya nggak bisa nganter Moo ke dokter buat cabut gigi. Entah datang dari mana, tiba-tiba saya terserang demam yg nggak kunjung turun panasnya. Padahal sudah janji mau nganter, apalah daya mau dikata. Kasian dong Moo, jelas Moo bingung, nggak tahu jalan, haha. Untungnya ada Tayeu yg mau nganter. Berangkatlah mereka. Sampai di sana, ternyata dokter gigi lagi nggak buka praktek, katanya beliau habis operasi jadi belum bisa praktek. Gondok dong mereka, ya terpaksa balik lagi ke spesialis ortodontis buat bikin surat rujukan baru dengan tujuan dokter gigi yg baru pula. Semangat yaa Moo..
Perjuangan kelima, dalam perjuangan kali pun, saya belum juga bisa nganter Moo. Untung saja ada Tayeu masih bersemangat nemenin Moo. Akhirnya perjuangan kali ini, Moo harus merelakan 2 buah giginya dicabut. Bye..bye..gigi..tenang yaa di alam sana..hehe.
Perjuangan keenam, dalam perjuangan ini, masih tetep belum bisa nganter, Tayeu tetap setia menemani. Perjuangan terakhir untuk cabut gigi. Moo harus merelakan kembali 2 buah giginya. Alhamdulillah cabut giginya beres tuntas.
Perjuangan ketujuh, alhamdulillah saya sudah sehat kembali, akhirnya nganter Moo lagi ke dokter gigi. Tujuan kali ini buat pembersihan gigi. Berangkat.....
Tiba di sana (tempat praktek dokter gigi yg dikunjungi Moo bareng Tayeu), sepi sekali nggak ada pasien satu pun. Walaupun begitu, Moo tetap pijit tombol bel, beberapa menit kemudian, ada sesorang yg membuka pintu, kami harap ibu dokter, eh ternyata pembantunya, dan bilang "Maaf Mbak, dokter lagi nggak ada, lagi ke Bdg, besok baru pulang.." dengan lemas Moo jawab "Iya, makasih."
Hari itu juga, kita menuju tempat praktek spesialis ortodontis, buat bikin lagi surat rujukan baru. Terpilihlah poli gigi di Puskesmas. Saya bingung, itu Puskesmas di daerah mana. Untungnya setelah dicari-cari, Puskesmas itu nggak jauh dari kampus tercinta. Perjuangan ke Puskesmas, dilanjut esok hari.
Perjuangan kedelapan, sampai di Puskesmas, kita (saya dan Moo) kebingungan. Untungnya ada tukang parkir yg baik hati menghampiri, Moo langsung nanya "Pak, kalau mau periksa gigi, gimana ??"
Tukang parkir "Oh, mau periksa gigi Neng, itu poli gigi di belakang."
Moo dengan senyumnya yg manis bilang "Di sana yaa, makasih Pak. ""
Jalan lagi deh ke belakang, sampai di poli gigi, kata perawatnya bilang "Neng, daftar dulu di depan, baru ke sini buat periksa." Jlebbb.. Balik lagi ke depan buat daftar. Informasi dari tukang parkir kurang akurat, yaa sudahlah. Setelah antri beberapa menit, akhirnya dapat juga no antri dan balik lagi ke poli gigi. Menunggu agak lama, akhirnya Moo terpanggil juga.
Sendirian menunggu Moo, di depan poli gigi, biar sedikit ada kegiatan, iseng mengambil beberapa foto. Cekidot.
|
Samping poli gigi ada kolam |
|
|
|
Depan poli gigi ada ruangan tempat para pegawai Puskesmas bekerja |
Pembersihan gigi selesai. Saya dan Moo Lapar sekali, tadi pagi belum sarapan.
Mengisi perut kosong sekaligus makan siang, saya dan Moo beli ketroprak
yg tidak jauh dari kampus tercinta. Ketropraknya enak, tempatnya bersih,
dan harganya juga bersahabat. Saatnya lunch.